Mufdlillah, S.Si.T., M.Sc (2017) MODEL PEMBERDAYAAN IBU MENYUSUI PADA PROGRAM ASI EKSKLUSIF. Disertasi thesis, UNISA Yogyakarta.
Text
Disertasi Mufdlilah Model Pemberdayaan Ibu Menyusui Pada Program ASI EKSLUSIF.pdf Download (5MB) |
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi adanya Undang-Undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 tentang hak dan perlindungan anak bahwa setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang, serta mendapatkan perlindungan, diikuti Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012 tentang pemberian ASI eksklusif. ASI eksklusif yaitu ASI yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan sampai usia enam bulan tanpa menambahkan dan atau mengganti dengan makanan/minuman lain. Pemberian ASI eksklusif awalnya 3 bulan kemudian 4 bulan dan saat ini direkomendasikan 6 bulan. Ada peraturan cuti melahirkan diberikan hanya tiga bulan sedangkan cuti menyusui belum ada. Dampak apabila tidak diberikan ASI eksklusif menyebabkan gizi buruk pada balita, selanjutnya meningkatkan angka kematian bayi di Indonesia. Cakupan ASI eksklusif di Indonesia 38% dan di Kabupaten Sleman DIY sebesar 32,43%. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia menargetkan cakupan ASI eksklusif sebesar 80%. Saat ini peran pemerintah, dukungan masyarakat terhadap program ASI eksklusif masih belum optimal, pemahaman ASI eksklusif sebagian masyarakat masih belum benar. Penelitian ini bertujuan menemukan model pemberdayaan ibu menyusui pada program ASI eksklusif, merumuskan indikator-indikator yang menjadi penentu pemberdayaan ibu menyusui pada program ASI eksklusif meliputi sikap ibu dalam pemberian ASI eksklusif, kebijkan pemerintah pada program ASI eksklusif, advokasi penanggung jawab program ASI eksklusif ke desa, dukungan sumber daya dan peran tokoh masyarakat pada program ASI eksklusif, pemberdayaan ibu menyusui pada program ASI eksklusif, persepsi ibu pada program ASI eksklusif dan partisipasi ibu pada program ASI eksklusif. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Sleman DIY dengan menggunakan pendekatan cross secsional dengan survei. Populasi penelitian pada ibu menyusui yang memiliki bayi usia lebih 6-12 bulan, teknik sampling menggunakan cluster proportional random sampling yang berjumlah 185, pengambilan data menggunakan angket berupa kuesioner. Analisis menggunakan SEM dengan program LISREL. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pemberdayaan ibu menyusui dari indikator-indikator penentu yang valid untuk kebijakan pemerintah pada program ASI eksklusif yaitu sosialisasi Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012, pemantauan 10 langkah menuju keberhasilan menyusui (LMKM) dan fasilitas ruang menyusui. Indikator-indikator penentu yang valid pada advokasi penanggung jawab program ASI eksklusif ke desa yaitu dukungan tertulis berupa xi surat keputusan dan anggaran dana desa. Indikator-indikator penentu yang valid pada dukungan sumber daya dan peran tokoh masyarakat yaitu sarana prasarana, motivasi dan tindakan. Indikator-indikator yang valid untuk partisipasi ibu pada program ASI eksklusif yaitu sarana, bentuk kegiatan dan kontribusi ide/pikiran. Indikator-indikator penentu yang valid pada pemberdayaan ibu menyusui yaitu penyelenggaraan, pengawasan, pengendalian, kelembagaan dan ketenagaan. Indikator-indikator penentu yang valid pada persepsi yaitu nilai/norma sosial subyektif, pengetahuan dan perhatian. Indikator-indikator penentu yang valid pada sikap ibu dalam pemberian ASI eksklusif yaitu menilai pada proses menyusui, mengenal kesehatan ibu, dukungan ibu dalam menyusui, optimalisasi menyusui, menyusui eksklusif enam bulan dan pemberian makanan pada bayi. Hubungan yang dinyatakan signifikan yaitu (1) ada hubungan signifikan antara kebijakan pemerintah pada program ASI eksklusif dengan advokasi penanggung jawab pada program ASI eksklusif ke desa; (2) ada hubungan signifikan antara advokasi penanggung jawab pada program ASI eksklusif ke desa dengan dukungan sumber daya dan peran tokoh masyarakat pada program ASI eksklusif; (3) ada hubungan signifikan antara dukungan sumber daya dan peran tokoh masyarakat pada program ASI eksklusif dengan partisipasi ibu pada program ASI eksklusif; (4) ada hubungan signifikan antara kebijakan pemerintah pada program ASI eksklusif dengan pemberdayaan ibu menyusui pada program ASI eksklusif dan (5) ada hubungan signifikan antara persepsi ibu pada program ASI eksklusif dengan sikap ibu dalam pemberian ASI eksklusif. Kesimpulan penelitian ini terumuskannya model pemberdayaan ibu menyusui pada program ASI eksklusif yaitu dengan meningkatkan partisipasi ibu yang didukung pemberdayaan ibu menyusui dan peningkatan dukungan sumber daya dan peran tokoh masyarakat melalui peningkatan advokasi penanggung jawab program ASI eksklusif ke desa dengan melaksanakan kebijakan pemerintah pada program ASI eksklusif. Selain itu dukungan sumber daya dan peran tokoh masyarakat dapat mempengaruhi sikap ibu menyusui. Adanya kebijakan pemerintah pada program ASI eksklusif dapat mempengaruhi pemberdayaan dan persepsi ibu menyusui, selanjutnya persepsi ibu menyusui dapat mempengaruhi sikap ibu dalam pemberian ASI eksklusif. Juga persepsi ibu menyusui dapat mempengaruhi terhadap partisipasi ibu pada program ASI eksklusif selanjutnya adanya partisipasi ibu menyusui dapat mempengaruhi sikap ibu dalam pemberian ASI eksklusif. Kata kunci: Model, pemberdayaan, program ASI eksklusif
Item Type: | Thesis (Disertasi) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RG Gynecology and obstetrics |
Divisions: | Faculty of Medicine, Health and Life Sciences > Study Program of Midwifery |
Depositing User: | Admin Mr. Admin |
Date Deposited: | 09 Sep 2021 07:19 |
Last Modified: | 09 Sep 2021 07:19 |
URI: | http://digilib.unisayogya.ac.id/id/eprint/4852 |
Actions (login required)
View Item |
Downloads
Downloads per month over past year