Hesti Rizki Ayuning A, NIM. 080105087 and Sugiyanto, M.Kes (2011) HUBUNGAN KEBUDAYAAN SUKU SASAK DENGAN SUNAT PEREMPUAN PADA MAHASISWI KEBIDANAN DI STIKES ‘AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2010. Tugas Akhir thesis, Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta.
|
Text
Naskah Publikasi KTI.pdf Download (202kB) | Preview |
Abstract
Latar Belakang Masalah : salah satu kebudayaan yang sudah ada sejak lama dan dilaksanakan oleh masyarakat Indonesia hingga kini yaitu sunat perempuan di kebudayaan Suku Sasak. Oleh karena itu sunat ini dijadikan praktik yang wajib untuk dilakukan khususnya pada anak perempuan yang akhil baligh, di samping itu bagi tenaga kesehatan sendiri sudah menyatakan bahwa sunat perempuan merupakan salah satu pelanggaran hak-hak kesehatan reproduksi perempuan. Tujuan : penelitian ini adalah diketahuinya hubungan kebudayaan suku sasak dengan sunat perempuan pada mahasiswi kebidanan di STIKES ’Aisyiyah Yogyakarta tahun 2010. Metodeologi : penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif pada studi kasus. Metode yang di gunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara dengan penggunaan focus group discussion (FGD) pada 4 mahasiswi dan wawancara mendalam dengan salah satu mahasiswi yang memiliki diskusi yang baik dan terfokus, ini dilakukan agar mendapatkan gambaran yang lengkap dan menggali kembali pengetahuan mahasiswi mengenai sunat pada perempuan yang dilakukan oleh budaya dilingkungan mereka. Pengumpulan data di lakukan bulan Februari 2011 Hasil : penelitian ini menunjukkan bahwa salah satu kebudayaan suku sasak masih menjalankan sunat pada perempuan yang prosesnya dilakukan oleh dukun, serta masyarakat masih menganggap praktik sunat ini sesuatu yang sakral dan harus dilakukan meskipun dilingkungan mereka telah banyak berkembang. Kesimpulan: bahwa ada hubungan kebudayaan suku sasak dengan sunat perempuan pada mahasiswi kebidanan di STIKES ’Aisyiyah Yogyakarta, yang ditunjukkan dengan menggunakan pedoman hasil wawancara dan uji wawancara responden yang memiliki latar belakang sama yaitu asli dari suku sasak dan pernah melakukan sunat perempuan. Saran: mahasisiwi kebidanan di STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta 2010 dan bagi seluruh profesi bidan agar melarang dan tidak melakukan sunat perempuan yang dapat membahayakan bagi perempuan atau pasien.
Item Type: | Thesis (Tugas Akhir) |
---|---|
Additional Information: | Penguji 1:Drs. Sugiyanto, M.Kes Penguji 2:Dra. Sri Muslimatun, M.Ke |
Uncontrolled Keywords: | Kebudayaan, Sasak, Sunat Perempuan |
Subjects: | R Medicine > RG Gynecology and obstetrics |
Divisions: | Faculty of Medicine, Health and Life Sciences > Study Program of Midwifery |
Depositing User: | Khairun Nisak |
Date Deposited: | 20 Feb 2018 04:16 |
Last Modified: | 20 Feb 2018 04:16 |
URI: | http://digilib.unisayogya.ac.id/id/eprint/3579 |
Actions (login required)
View Item |
Downloads
Downloads per month over past year