Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta (UNISA) Links: UNISAYA Home Page | Library Home Page | Site Map

PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN TELUR CACING SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) DENGAN METODE SEDIMENTASI BERDASARKAN PENGGUNAAN PEWARNA LUGOL DAN PEWARNA ALTERNATIF BUNGA ROSELLA (Hibiscus sabdariffa L)


Luthfianisa Alvi Zahra, 1911304044 and Monika Putri Solikah, S.ST., M.Biomed and Briliana Nur Rohima, M.Sc., Sp.PK (2024) PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN TELUR CACING SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) DENGAN METODE SEDIMENTASI BERDASARKAN PENGGUNAAN PEWARNA LUGOL DAN PEWARNA ALTERNATIF BUNGA ROSELLA (Hibiscus sabdariffa L). Tugas Akhir thesis, Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta.

[img] Text
PUBLIKASI_A_1911304044_LUTHFIANISA ALVI ZAHRA - A4_Luthfianisa Alvi.pdf

Download (5MB)

Abstract

Penyakit kecacingan saat ini masih menjadi masalah kesehatan dan banyak ditemukan diseluruh dunia. Kecacingan merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi parasit berupa cacing nematoda usus yang sering menginfeksi manusia tanah atau sering disebut “Soil Transmitted Helminth (STH)”. Golongan yang termasuk kedalam spesies cacing STH yaitu Ascaris lumbricoides (cacing gelang), Trichuris trichiura (cacing cambuk), Hookworm (cacing tambang). Infeksi kecacingan dapat didiagnosa menggunakan pemeriksaan mikroskopis salah salah satunya dengan metode sedimentasi. Untuk membedakan telur cacing dengan kotoran sekitar perlu dilakukan pewarnaan. Bunga rosella (Hibiscus sabdariffa L) merupakan salah satu tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai zat warna alternatif yang lebih ramah lingkungan pada pemeriksaan telur cacing STH karena memiliki kandungan zat pigmen warna antosianin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kualitas sediaan telur cacing yang diberi pewarna larutan bunga rosella (Hibiscus sabdariffa L) dengan yang diberi pewarna lugol iodin dan pewarna eosin 2% sebagai kontrol. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksperimental menggunakan sampel feses positif telur cacing STH. Setiap sediaan diberi tiga perlakuan yang berbeda yaitu ditambah dengan pewarna eosin 2%, pewarna lugol iodin dan larutan bunga rosella (Hibiscus sabdariffa L). Pada pengamatan secara mikroskopis diperoleh gambaran telur cacing Ascaris lumbricoides dibuahi, tidak dibuahi, dan decorticated. Data yang diperoleh diolah menggunakan SPSS dengan uji Krusal Wallis dan Mann-Whitney. Nilai tertinggi yaitu pewarna eosin 2% sebagai kontrol menunjukan pewarna eosin 2% merupakan pewarna dengan kualitas paling baik dibandingkan dengan pewarna lugol iodin dan pewarna alternatif bunga rosella. Pada pewarnaan lugol iodin dan pewarna alternatif bunga rosella mendapatkan nilai yang sama maknanya kedua pewarna tersebut memiliki kualitas pewarnaan yang sama. Pewarnaan sediaan dengan larutan rosella dapat dijadikan sebagai alternatif pengganti pewarna primer yang juga memiliki nilai sensitifitas dan spesifisitas yang cukup baik.

Item Type: Thesis (Tugas Akhir)
Subjects: Q Science > QK Botany
R Medicine > R Medicine (General)
R Medicine > RV Botanic, Thomsonian, and eclectic medicine
Depositing User: Admin Mr. Admin
Date Deposited: 14 Oct 2024 07:41
Last Modified: 14 Oct 2024 07:41
URI: http://digilib.unisayogya.ac.id/id/eprint/7118

Actions (login required)

View Item View Item

Downloads

Downloads per month over past year

Link Directory of Open Access Journals (DOAJ) | Link Perpus-Nas. RI | Link Jogja Library | Link Portal Garuda

Link EBSCO Search | Link ProQuest Search | Link e-Journal UNISA Search | Link SIMPTT Perpus UNISA