Nela Rahmayanti, 1610301095 and Sulistyaningsih, SKM, MH.Kes and Ika Fitri Wulan Dhari, SSt.Ft, M.Erg (2020) NARRATIVE REVIEW : PENGARUH DUAL-TASK TRAINING TERHADAP RISIKO JATUH PADA LANSIA DENGAN GANGGUAN NEUROLOGIS. Skripsi thesis, Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta.
Text
NASKAH PUBLIKASI.NELA RAHMAYANTI_1610301095 - Quiet Place.pdf Download (478kB) |
Abstract
Latar Belakang: Jatuh adalah hal yang paling sering terjadi pada lansia dengan prosentasi satu dari tiga orang lansia pertahunnya. Perubahan pada sistem neurologis pada golongan lansia dari 55 sampai 65 tahun keatas didapatkan hasil insiden jatuh yang tinggi dan memiliki hubungan dengan gangguan penglihatan, pendengaran .Jatuh pada lansia akan mengakibatkan hilangnya kepercayaan diri dan kemandirian Mengingat banyaknya kasus gangguan neurologis pada lansia dapat menyebabkan risiko jatuh pada lansia serta penanganan utama yang sering dilakukan yaitu latihan dual-task training dan belum ada penelitian yang meneliti hal ini maka perlu dilakukan pengkajian narrative review tentang pengaruh latihan dual-task training terhadap risiko jatuh pada lansia dengan gangguan neurologis. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh dual-task training terhadap risiko jatuh pada lansia dengan gangguan neurologis. Metode: Metode penelitian yang digunakan yaitu narrative review dengan framework PICO (Population, Intervention, Comparison, Outcome). Mengidentifikasi artikel menggunakan database yang relevan (Googlescholar, PubMed,Science Direct) dengan kata kunci yang telah disesuaikan. Seleksi artikel dengan menggunakan PRISMA flowchart, selanjutnya dilakukan menyusun hasil ulasan narasi. Hasil: Hasil keseluruhan pencarian dari 3 database terdapat 430 artikel. Setelah dilakukan screening judul dan relevansi abstrak diperoleh 10 jurnal yang membuktikan efektivitas dual-task training terhadap risiko jatuh pada lansia dengan gangguan neurologis. Kesimpulan: Hasil 10 artikel yang telah direview seluruhnya membuktikan bahwa dual-task training terbukti efektif terhadap risiko jatuh pada lansia dengan gangguan neurologis. Dosis pelaksanaan dual-task training dapat dilakukan selama 3 sesi 20 menit per minggu selama 16 minggu sehingga dapat berpengaruh terhadap risiko jatuh pada lansia.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Dual-task training, Lansia, Gangguan neurologis |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) R Medicine > RG Gynecology and obstetrics |
Divisions: | Faculty of Medicine, Health and Life Sciences > Study Program of Midwifery |
Depositing User: | Admin Mr. Admin |
Date Deposited: | 21 Oct 2021 04:04 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 04:04 |
URI: | http://digilib.unisayogya.ac.id/id/eprint/5197 |
Actions (login required)
View Item |
Downloads
Downloads per month over past year