Huntoro, Dasih (2019) PERBEDAAN PENGARUH TENS-INIT DAN TENS-MRT TERHADAP GANGGUAN KEMAMPUAN FUNGSIONAL LEHER PADA CERVICAL ROOT SYNDROME. Skripsi thesis, Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta.
Text
NASKAH PUBLIKASI_DASIH HUNTORO_1710301224.pdf Download (887kB) |
Abstract
Latar belakang ; Cervical Root Syndrome adalah suatu keadaan dimana terjadi penekanan atau iritasi akar saraf yang keluar dari segmen vertebra cervical sehingga menimbulkan rasa nyeri, menjalar hingga bahu atau lengan yang kemudian menimbulkan suatu gangguan kemampuan fungsional leher. Hal ini sering dikaitkan dengan pengaruh usia, kebiasaan sikap dalam bekerja, serta jenis kelamin. Keadaan tersebut sering menjadikan perubahan fisiologis baik pada tulang, otot, maupun system saraf. Perubahan tersebut menyebabkan timbulnya nyeri hingga menurunkan kemampuan fungsional bagi penderitanya, bahkan ketegangan otot-otot leher akan berdampak pada kerja system saraf yang selanjutnya mengganggu fungsi kerja otot level di bawahnya. Tujuan Penelitian : untuk mengetahui perbedaan intervensi TENS-INIT dan TENS – MRT terhadap gangguan fungsional leher pada CRS. Metode Penelitian : Penelitian ini bersifat eksperimental dengan rancangan pre and post test two group design. Sampel berjumplah 20 orang dibagi menjadi 2 kelompok secara acak. Pada kelompok 1 deberikan intervensi TENS- INIT, dan kelompok 2 deberkan TENS-MRT. Pengukuran indek dengan Neck Disability Index (NDI) pada saat dan setelah intervensi. Dilakukan sebanyak 4 kali tindakan dengan waktu 2 minggu. Hasil Penelitian : Dari uji normalitas data dengan uji Saphiro wik test dinyatakan data normal. Uji homogenitas dengan Lavenet?s test dinyatakan data homogen. Untuk uji hipotesis 1 dan 2 pada kdua kelompok didapatkan p 0,000 sehingga pada kedua perlakuan dinyatakan berpengaruh. Pada uji hipotesis III diperoleh nilai p = 0,141 sehingga p>0,05, disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan pengaruh antara TENS-INIT dan TENS- MRT. Kesimpulan ; Tidak ada perbedaan antara TENS-INIT dan TENS – MRT terhadap gangguan kemampuan fungsional leher pada CRS. Saran : disarankan pada penderita CRS untuk bersikap ergonomis saat beraktifitas, berperilaku hidup sehat.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | Penguji 1 : Andry Ariyanto Penguji 2 : Nurwahida Purpitasari |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) R Medicine > RM Therapeutics. Pharmacology |
Divisions: | Faculty of Medicine, Health and Life Sciences > Study Program of Physiotherapy |
Depositing User: | Khairun Nisak |
Date Deposited: | 18 Mar 2019 01:55 |
Last Modified: | 18 Mar 2019 01:55 |
URI: | http://digilib.unisayogya.ac.id/id/eprint/4644 |
Actions (login required)
View Item |
Downloads
Downloads per month over past year