Birliani, Wahida Sedhim (2019) Status gizi balita menurut Indeks Berat Badan per Usia (BB/U), didapatkan hasil 79,7% gizi baik, 14,9% gizi kurang, 3,8% gizi buruk dan 1,5% gizi lebih (Depkes, 2016). Pola asuh sebagai interaksi, dorongan bagi anak mengubah tingkah laku, pengetahuan dan nilai-nilai agar anak bisa mandiri, tumbuh serta berkembang secara sehat dan optimal, memiliki rasa percaya diri, memiliki sifat rasa ingin tahu, bersahabat dan berorientasi untuk sukses. Pola asuh yang baik dari orang tua akan meningkatkan kondisi status gizi yang optimal. Sebab dengan kondisi status gizi balita tidak optimal berpotensi buruk pada pertumbuhan dan perkembangan anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Status Gizi Balita di Posyandu Kelurahan Wirogunan Kota Yogyakarta Tahun 2018. Jenis penelitian kuantitatif, desain penelitian korelasi dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan metode non random sampling yaitu purposive sampling, jumlah sampel dalam penelitian adalah 55 responden. Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2017- Juli 2018. Instrumen penelitian menggunakan Parenting Style Questionnare (PSQ) dan Baku rujukan berat badan terhadap tinggi badan WHO-NCHS. Analisis bivariat menggunakan spearman runk . Hasil penelitian menujukkan bahwa pola asuh demokratif 52 orang (94,5%) dan status gizi balita normal 54 balita (98,2%). Uji statistik didapatkan p = 0,813 > 0.05. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa tidak ada hubungan bermakna antara pola asuh orang tua dengan status gizi balita. Tidak terdapat hubungan pola asuh orang tua dengan status gizi balita, keeratan hubungannya 0,033 termasuk kategori rendah. Ibu Balita lebih berupaya meningkatkan partisipasi kedatangan untuk mengikuti kegiatan posyandu setiap bulannya. Skripsi thesis, Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta.
Text
WAHIDA SEDHIM BIRLIANI_1710104050_NASKAH PUBLIKASI.pdf Download (403kB) |
Abstract
Intra Uterine Device (IUD) merupakan alat kontrasepsi yang digunakan dalam program Keluarga Berencana di Indonesia. Keunggulan IUD umumnya hanya memerlukan satu kali pemasangan tidak memerlukan medis teknik yang sulit, kontrol medis yang ringan, tidak menimbulkan efek sistemik, alat ekonomis, efektifitas cukup tinggi, pulihnya kesuburan setelah AKDR dicabut berlangsung baik. Berdasarkan studi kasus yang dilakukan di Puskesmas Jetis Kota Yogyakarta pada Juli – November 2016 sebanyak 50 akseptor IUD aktif. Diketahuinya gambaran pemilihan kontrasepsi Intra Uterine Device (IUD) di Puskesmas Jetis Kota. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif non analitik yakni menggambarkan keadaan obyek penelitian seperti apa adanya dalam jangka waktu tertentu tanpa melakukan eksperimen. Metode ini dilakukan dengan tujuan utama membuat gambaran atau diskripsi tentang suatu keadaan secara obyektif. Pada penelitian ini terdapat 50 populasi sehingga teknik sampling yang digunakan adalah total sampling. Hasil menunjukkan Gambaran factor – factor di Puskesmas Jetis Kota Yogyakarta mayoritas baik. Responden yang memiliki pengetahuan baik (84%), responden yang mendapat dukungan suami (78%), dan ibu yang memiliki sikap positif terdapat (90%). Di harapkan hasil penelitian ini dapat memberikan pengetahuan pada akseptor KB IUD bahwa dengan menggali informasi terlebih dahulu sangat diperlukan dalam memilih penggunaan alat kontrasepsi yang lebih efektif dan melakukan kunjungan ulang pacsa pemasangan IUD sesuai jadwal yang sudah ditentukan tenaga kesehatan.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | Penguji 1 : Dewi Rokhanawati Penguji 2 : Dwi Ernawari |
Subjects: | R Medicine > RG Gynecology and obstetrics |
Divisions: | Faculty of Medicine, Health and Life Sciences > Study Program of Midwifery |
Depositing User: | Khairun Nisak |
Date Deposited: | 27 Feb 2019 03:07 |
Last Modified: | 27 Feb 2019 03:07 |
URI: | http://digilib.unisayogya.ac.id/id/eprint/4271 |
Actions (login required)
View Item |
Downloads
Downloads per month over past year