Novia Wardani, NIM. 1610301277 and Siti Khotimah, SST.FT., M. Fis (2018) PERBEDAAN PENGARUH PENAMBAHAN DIAFRAGMA BREATHING PADA MOBILISASI SANGKAR THORAKS TERHADAP PENINGKATAN EKSPANSI THORAKS PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIS (PPOK). Skripsi thesis, Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta.
|
Text
NASKAH NOVIA WARDANI 1610301277.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Latar Belakang : PPOK terjadi karena adanya kelainan obstruksi saluran nafas pada paru-paru, hal tersebut dapat mempengaruhi kualitas hidup penderita PPOK, salah satunya adalah terjadi penurunan ekspansi thoraks pada penderita PPOK. Di RS Respira Yogyakarta dari 190 pasien PPOK rawat jalan di poli fisioterapi, 50% diantaranya mengalami penurunan ekspansi thoraks. Tujuan : Untuk mengetahui perbedaan pengaruh penambahan diafragma breathing pada mobilisasi sangkar thoraks terhadap peningkatan ekspansi thoraks PPOK. Metode : Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimental dengan pre and post test two group desaign. Kelompok I diberikan intervensi mobilisasi sangkar thoraks dilakukan selama 6 minggu, 3 kali dalam seminggu. Sedangkan kelompok II diberikan intervensi mobilisasi sangkar thoraks dengan diafragma breathing dilakukan selama 6 minggu, 3 kali dalam seminggu sedangkan untuk diafragma breathing dilakukan selama 4 minggu, 5 kali dalam seminggu. Hasil : hasil analisa data hipotesis I dengan paired t-test kelompok I dan II pada titik pengukuran axilla dan procecus xypoideus nilai p=0,001, titik pengukuran intercostae 4-5 p=0,004 (p<0,05) sehingga dapat disimpulkan ada pengaruh mobilisasi sangkar thoraks terhadap peningkatan ekspansi thoraks PPOK. Hasil analisa data hipotesis II titik pengukuran axilla dan intercostae 4-5 p=0,208 (p>0,05) berarti tidak ada pengaruh penambahan diafragma breathing pada mobilisasi sangkar thoraks terhadap peningkatan ekspansi thoraks PPOK pada titik axilla dan intercostae 4-5, titik pengukuran procecus xypoideus, nilai p=0,05 (p<0,05) berarti ada pengaruh penambahan diafragma breathing pada mobilisasi sangkar thoraks terhadap peningkatan ekspansi thoraks PPOK pada titik procecus xypoideus. Hasil analisa data dengan independent sample t-test menunjukan nilai p=0,007 pada titik pengukuran axilla, intercostae 4-5 nilai p=0,002, dan procecus xypoideus p=0,000, jadi p<0,05 dapat disimpulkan ada perbedaan pengaruh penambahan mobilisasi sangkar thoraks terhadap peningkatan ekspansi thoraks Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK). Kesimpulan : Ada perbedaan pengaruh penambahan diafragma breathing pada mobilisasi sangkar thoraks terhadap terhadap peningkatan ekspansi thoraks PPOK. Saran : Diharapkan peneliti selanjutnya meneliti faktor genetik, dan paparan pekerjaan
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | penguji 1: Siti Khotimah, SST., M.Fis penguji 2: Dika Rizki Imania, SST.FT. |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) R Medicine > RB Pathology R Medicine > RM Therapeutics. Pharmacology |
Divisions: | Faculty of Medicine, Health and Life Sciences > Study Program of Physiotherapy |
Depositing User: | Khairun Nisak |
Date Deposited: | 08 May 2018 03:19 |
Last Modified: | 08 May 2018 03:19 |
URI: | http://digilib.unisayogya.ac.id/id/eprint/3890 |
Actions (login required)
View Item |
Downloads
Downloads per month over past year