Fardianti, Komala and Fatmawati, Veni (2017) PERBEDAAN PENGARUH TERAPI MUSIK DENGAN TERAPI TERTAWA TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS TIDUR PADA LANJUT USIA. Skripsi thesis, Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta.
|
Text
NASKAH PUBLIKASI.pdf Download (585kB) | Preview |
Abstract
Latar Belakang: Kualitas tidur adalah suatu keadaan tidur yang dijalani seorang individu menghasilkan kesegaran dan kebugaran saat terbangun. Usia merupakan faktor yang berpengaruh dalam kualitas tidur, seiring dengan bertambahnya usia keluhan kualitas tidur semakin meningkat. Di Indonesia setiap tahun sekitar 20% sampai 50% orang dewasa melaporkan adanya gangguan pemenuhan tidur dan 17% mengalami gangguan pemenuhan tidur yang serius. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur dapat menyebabkan penurunan fungsi kognitif, peningkatan depresi dan kecemasan, kesulitan dalam mobilitas, miningkatnya resiko jatuh dan resiko kematian. Penatalaksanaan terhadap kualitas tidur yang buruk dapat dilakukan secara non farmakologis. Salah satu intervensi non farmakologis yaitu terapi musik dan terapi tertaw. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh pemberian terapi musik dengan terapi tetawa terhadap peningkatan kualitas tidur pada lansia. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode Quasi Experimental dengan pre and post two group design. Sebanyak 32 sampel yang ditentukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Sampel dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompk 1 dengan perlakuan terapi musik dan kelompok 2 dengan perlakuan terapi tertawa. Kelompok terapi musik dilakukan selama 3 minggu dengan frekuensi terapi selama 2 kali dalam seminggu sedangkan kelompok terapi tertawa dilakukan selama 4 minggu dengan frekuensi terapi 1 kali dalam seminggu. Alat ukur yang di gunakan Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Hasil: Hasil uji hipotesis I menggunakan Paired Sample T-test diperoleh nilai p=0,000 (p<0,05) yang berarti ada pengaruh terapi musik terhadap peningkatan kualitas tidur pada lansia, dan hasil uji hipotesis II menggunakan Paired Sample T-test diperoleh nilai p= 0,000 (p<0,05) yang berarti ada pengaruh terapi tertawa terhadap peningkatan kualitas tidur pada lansia. Hasil hipotesis III menggunakan Mann Whitney diperoleh nilai p=0,486 (p>0,05) yang berarti tidak ada perbedaan pengaruh terapi musik dengan terapi tertawa terhadap peningkatan kualitas tidur pada lansia. Kesimpulan: Tidak ada perbedaan pengaruh terapi musik dengan terapi tertawa terhadap peningkatan kualitas tidur pada lansia. Saran: Untuk penelitian selanjutnya dapat mengontrol sampel dari beragamnya aktivitas.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | Penguji 1 : Veni Fatmawati Penguji 2 : Indriani |
Subjects: | R Medicine > RM Therapeutics. Pharmacology |
Divisions: | Faculty of Medicine, Health and Life Sciences > Study Program of Physiotherapy |
Depositing User: | Khairun Nisak |
Date Deposited: | 14 Nov 2017 01:50 |
Last Modified: | 15 Nov 2017 07:23 |
URI: | http://digilib.unisayogya.ac.id/id/eprint/2862 |
Actions (login required)
View Item |
Downloads
Downloads per month over past year